Random Posts

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace these with your own descriptions.

Kamis, 21 Februari 2019

Workshop Nasional Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi

Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT) bekerjasama dengan Universitas Narotama (UNNAR) mengadakan Workshop Nasional FSTPT tema “Tantangan dan Permasalahan Kebutuhan Kompetensi SDM Transportasi” dengan narasumber Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, MT, ATU, IPU (Dewan Penasehat FSTPT, UGM Yogyakarta). Kegiatan ini dilaksanakan hari Sabtu, 2 Februari 2019, bertempat di Ruang Rapat Gedung D UNNAR, yang dibuka oleh Ketua FSTPT Dr. Eng. Ir. Muhammad Isran Ramli, ST, MT. 
Agus Taufik Mulyono mengatakan, kompetensi saja tidak cukup untuk SDM transportasi. Beliau mengajak FSTPT untuk menambah materi (kurikulum) tentang pembangunan karakter, etika, dan moral kepada mahasiswa yang nantinya akan berkecimpung sebagai pelaku di bidang transportasi. Hal itu penting, agar mereka tidak melakukan perbuatan yang akan merugikan orang lain dan dirinya sendiri sebagai SDM bidang transportasi. 
“Jangan sampai ada lagi anak didik kita yang tertangkap KPK akibat melakukan korupsi, ini sangat memalukan,” tegas Agus Taufik Mulyono. 
Setelah workshop dilanjutkan kegiatan Rapat Pengurus FSTPT yang membahas konsolidasi dan perancangan kalender 2019, serta persiapan rapat tengah tahunan dan simposium FSTPT. Ketua acara workshop di UNNAR Dr. Sri Wiwoho Mudjanarko, ST, MT (dosen UNNAR) yang masuk dalam jajaran kepengurusan FSTPT 2018-2020 di komite workshop/lokakarya/FGD. 
Forum Grup Diskusi agenda kerja FSTPT yang diikuti pengurus dari komite-komite; kerjasama luar negeri, kerjasama dalam negeri & IRG, jurnal nasional/transportasi, jurnal internasional, keanggotaan, website/CMS dan publikasi prosiding/ buku, pengembangan bahan ajar / kurikulum ilmu transportasi, workshop/lokakarya/FGD, dan komite ilmiah. [nar] 

Foto: Workshop Nasional FSTPT tema “Tantangan dan Permasalahan Kebutuhan Kompetensi SDM Transportasi” ini dilaksanakan hari Sabtu, 2 Februari 2019, bertempat di Ruang Rapat Gedung D UNNAR. 

Selasa, 04 September 2018

Rumah Tahan Gempa, Aplikasikan Hasil Penelitian Dosen Universitas Narotama

Laporan J. Totok Sumarno 

Kurniawan, S.T.,M.T.,M.Eng.,PhD, dosen Universitas Narotama Surabaya, dan hasil penelitiannya Rumah Tahan Gempa. 

Foto: Humas Universitas Narotama

Penelitian Penggunaan Beton Pracetak Mutu Tinggi Ramah Lingkungan penerima hibah penelitian Kemenristekdikti RI karya Fredy Kurniawan, S.T.,M.T.,M.Eng.,PhD, dosen Universitas Narotama Surabaya, digunakan untuk pembangunan Rumah Tahan Gempa dan diaplikasikan di Lombok pasca gempa. "Rumah Tahan Gempa pertama kali diinisiasi Prof Ir Arief Sabaruddin, Kepala Puslitbang Perumahan dan Pemukiman. Tahun 2017 saya mulai mengenal konstruksi Rumah Tahan Gempa saat membimbing mahasiswa yang ingin membuat penelitian membangun rumah yang murah dan cepat," ujar dosen Teknik Sipil itu. Saat Fredy dan mahasiswa itu menemukan Rumah Tahan Gempa dari berbagai bahan, beberapa diantaranya: rangka baja, rangka kayu, baja ringan, dan panel beton. Saat itulah Fredy mulai tertarik dengan panel beton dan membuat pabrik produksi panel beton yang bernama Rumah Panel Surabaya sejak 2017. "Panel beton adalah beton yang dicetak sedemikian rupa di pabrik. Kualitasnya jelas terjamin karena dicetak di pabrik, kemudian bentuknya modular sehingga bisa disusun sesuai imajinasi layaknya Lego, pembangunannya juga lebih mudah dan cepat karena hanya menggunakan sambungan baut," papar Fredy. Material panel beton terdiri dari rangka besi 8 mm dan 6 mm yang dirangkat dengan penulangan selang-seling. Panel beton harus memenuhi mutu beton yang dianjutkan yaitu K300, serta mengikuti standar nasional Indonesia (SNI). Pembangunan rumah menggunakan panel beton hanya membutuhkan waktu 1 hari untuk penyusunan struktur dan sekitar 3 minggu untuk finishing. Panel beton inilah yang menjadi material utama pembangunan Rumah Instan Sehat Sederhana (RISHA). RISHA telah teruji laboratorium uji gempa yang ternyata mampu menahan getaran hingga 8 skala Richter. "RISHA juga telah teruji secara empiris di Aceh sejak 2004. Di Lombok Utara juga ada RISHA yang telah dibangun sejak 5 tahun yang lalu dan terbukti kuat menahan getaran gempa yang lalu," ujar Fredy. Alumni Heriot Watt University Inggris itu juga menjelaskan bahwa RISHA telah terpasang sebanyak 40.000 unit di seluruh Indonesia sejak 2004. RISHA juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar karena pembangunannya melibatkan masyarakat setempat, serta material dasarnya pun menggunakan bahan lokal. Sehingga, masyarakat sekitar mendapatkan dampak ekonomi yang positif. Dari penelitian dan usahanya mengenai panel beton itu, Fredy saat ini menjadi aplikator pembangunan RISHA untuk korban gempa Lombok, khususnya di Lombok Timur dan Lombok Utara. Rencananya, RISHA yang akan dibangun dari proyek Dinas PU itu akan menggantikan keseluruhan rumah yang rusak karena gempa, yaitu berjumlah 32.129. "Tapi saat ini masih fokus membuat sekitar 3.000 sampai 4.000 rumah di Lombok Timur dan Lombok Utara. Sekarang kami sudah membangun 20 unit rumah contoh karena memang dibutuhkan banyak orang untuk membangun sekian banyak unit rumah," tegas Fredy. Untuk membangun 1 unit rumah, dibutuhkan 1 tim yang terdiri dari 4 orang yang dapat menyelesaikannya dalam 1 hari. Itu berarti, untuk menyelesaikan 3.000 unit rumah maka dibutuhkan waktu sekitar 10 bulan. Jelas waktu itu terlalu lama. Fredy berharap akan mendapatkan tambahan anggota tim agar pembangunan RISHA bisa berjalan lebih cepat. 1 unit rumah RISHA membutuhkan biaya sekitar Rp 22 juta yang terdiri atas struktur fondasi dan 138 panel beton, serta atap. Sisanya bisa dilakukan oleh masyarakat setempat, mulai dari dinding hingga ruangan di dalam rumah. Sebagai peneliti, Fredy menyarankan rumah RISHA dengan struktur panel beton ini dipadukan dengan dinding rangka bambu berjarak 5 cm yang dilapisi dengan semen. "Bambu adalah kearifan lokal yang memiliki uji tarik setara dengan besi, sehingga kuat menahan getaran gempa dan menyeimbangi struktur panel beton yang sudah sangat kuat," rinci Fredy. Dinding rangka bambu yang dipadukan pada struktur rumah telah diuji secara empiris selama 30 tahun di Bali. Banyak juga penelitian mengenai dinding rangka bambu, sehingga sangat cocok jika dipadukan dengan struktur panel beton RISHA. Fredy yang juga alumni Asian Institute of Technology Thailand itu menambahkan, penggunaan bata, triplek, ataupun silika box juga bisa dilakukan, namun dinding hasilnya tidak terlalu tahan getaran. Sehingga meskipun struktur kuat menahan bangunan tetap berdiri tegak, namun dinding tetap bisa runtuh ketika gempa datang. Selain Fredy Kurniawan yang menjadi aplikator Rumah Tahan Gempa untuk membantu korban gempa Lombok, Universitas Narotama Surabaya juga membuka posko bantuan untuk gempa Lombok sejak gempa pertama terjadi. Bambang Arwanto, S.H.,M.H., Koordinator Posko Bantuan Gempa Lombok menyampaikan bahwa Universitas Narotama Surabaya sudah menyalurkan sebesar Rp 30 juta pada 17 Agustus 2018 lalu. "Saat ini berlanjut untuk gelombang ke 2," tutur Bambang Arwanto, Selasa (4/9/2018).(tok/ipg)


Sumber : Suarasurabaya.net

Senin, 27 Agustus 2018

Rapat Senat, UNNAR tentukan rektor baru.

Rapat Senat Universitas Narotama (UNNAR) pada hari Selasa, 27 Agustus 2018 pukul 10.00-11.00 WIB di Ruang Rapat Gedung D dengan agenda Rapat Pergantian Rektor UNNAR. Rapat tersebut dipimpin oleh Prof. Dr. Soebandi, SE.Ak, CPA, CA (ketua Senat) dan Dr. Tanudjaya, SH, CN, MH, M.Kn (sekretaris). Rapat senat ini untuk memberi pertimbangan kepada Yayasan Pawiyatan Gita Patria yang telah mengajukan nama Dr. Arasy Alimudin, SE, MM sebagai rektor UNNAR yang baru menggantikan Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti DS, ST, M.HP.

Selasa, 22 Mei 2018

Seminar Smart Railway Technology a Case Study in Indonesia – Malaysia

Universitas Narotama (UNNAR) bersama Masyarakat Perkeretaapian Indonesia (MASKA) dan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) menyelenggarakan seminar Smart Railway Technology a Case Study in Indonesia – Malaysia pada Rabu, 16 Mei 2018 di Conference Hall UNNAR. Seminar ini menghadirkan narasumber Dr. Ir. Hermanto Dwiatmoko, MSTr, IPU (Ketua Umum MASKA) dan Dr. Ing. Joewono Prasetijo (Head of Department of Rail Transportation Engineering Technology Faculty of Engineering Technology UTHM) dengan moderator Dr. Sri Wiwoho Mudjanarko, ST, MT (Kepala LPPM UNNAR).
Hermanto Dwiatmoko yang memberikan materi tentang perkembangan perkeretaapian di Indonesia mengatakan, tantangan bagi perguruan tinggi adalah perkembangan teknologi prasarana dan sarana perkeretaapian di dunia sehubungan program pemerintah yang akan memprioritaskan pembangunan prasarana dan sarana perkeretaapian. Selain itu, keterbatasan tenaga ahli bidang perkeretaapian khususnya regulator, operator, konsultan dan kontraktor perkeretaapian. Di Indonesia ada keterbatasan perguruan tinggi yang mengajarkan ilmu perkeretaapian sehingga penelitian bidang perkeretaapian sangat terbatas. Bagaimana peran perguruan tinggi? Menurut Hermanto Dwiatmoko, peran perguruan tinggi yakni dengan melaksanakan pendidikan dan pengembangan bidang perkeretaapian, mempersiapkan SDM perkeretaapian melalui pendidikan teknik perkeretaapian (sipil, mesin, elektronika), melaksanakan pendidikan sarjana dan magister bidang perkeretaapian. “Untuk itu perlu disusun kurikulum yang tepat, melaksanakan pelatihan khusus bidang perkeretaapian misalnya, desain jalan rel, desain sarana perkeretaapian, pengawasan pembangunan prasarana dan sarana perkeretaapian,” kata Hermanto Dwiatmoko. Sementara itu, Joewono Prasetijo memaparkan tentang “Malaysian Railway Technology – Roadmap”. Teknologi rekayasa dalam program transportasi kereta api bertujuan untuk mengembangkan pemahaman tentang desain transportasi kereta api, operasi dan pemeliharaan sistem kereta api. Program ini akan mempersiapkan lulusan dengan pengetahuan, keterampilan pemecahan masalah dan pengalaman di lapangan untuk masuk ke karir masing-masing di industri transportasi kereta api. Pertumbuhan pesat teknologi industri di Malaysia dan secara global telah menciptakan permintaan besar untuk para manajer transportasi kereta api, insinyur teknologi dan keselamatan, peneliti, dan akademisi. [nar] Foto: Dr. Ing. Joewono Prasetijo memaparkan materi dalam Seminar Smart Railway Technology a Case Study in Indonesia – Malaysia yang berlangsung di Conference Hall UNNAR, Rabu 16 Mei 2018.

UNNAR Lakukan MoU dengan Dunia Industri di PT INKA Madiun

Dalam rangka pengembangan kurikulum bersama termasuk program magang mahasiswa, Universitas Narotama (UNNAR) melakukan Nota kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MoU) dengan dunia industri di PT INKA Madiun pada Kamis, 17 Mei 2018. Dunia industri yang melakukan MoU dengan UNNAR yaitu MASKA (Masyarakat Perkeretaapian Indonesia), PT INKA, PT Adhi Karya, dan PT Len Persero. MoU tersebut juga dilakukan oleh Universitas Brawijaya, Universitas Jember, dan Universitas Negeri Surabaya. 

Delegasi UNNAR yang hadir dalam penandatanganan MoU adalah Rektor Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti DS, ST, M.HP, Dr. H. Sri Wiwoho Mudjanarko, ST, MT (Wakil Rektor III), Dr. M Ikhsan Setiawan, ST, MT (Wakil Rektor IV), Ronny Durrotun Nasihien, ST, MT (Kaprodi Teknik Sipil), Ani Wulandari, SS, MM (Direktur International Relation Office), Wahyu Mulyo Utomo, PhD (Direktur International Project on Research and Development), Andi Pontjo Wiyono, SH, MH (Direktur Kemahasiswaan), dan Elok Damayanti, SE, MM (Kepala Bidang Kerjasama Dalam Negeri). 
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti DS, ST, M.HP (Rektor UNNAR), Prof. Dr. Ir. Moch. Bisri, MS (Rektor Universitas Brawijaya), Dr. Ir. Hermanto Dwiatmoko, MS.Tr. IPU (Ketua Umum MASKA Indonesia), Dr. Ir. Dadang Supriyatno, MT (Ketua DPD MASKA Jawa Timur), Ir. Budi Noviantoro (Direktur Utama PT INKA), Ir. Zakky Gamal (Direktur Utama PT LEN Persero), dan Ir. Budi Harto, MM (Direktur Utama PT Adhi Karya). 
Acara penandatanganan MoU ini dilaksanakan atas gagasan bersama dalam rangka pengembangan kurikulum bersama, termasuk magang mahasiswa. Hal tersebut bertujuan untuk memacu akselerasi teknologi dan inovasi perkeretaapian Indonesia yang juga mampu mendongkrak perekonomian masyarakat Indonesia. Sebelum MoU dilaksanakan, para delegasi mengunjungi pembuatan kereta api di PT INKA Madiun, sekaligus melihat kereta `Kenegaraan` yang hanya dipakai oleh presiden dan menteri RI. [lok] 
Foto: Rektor Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti DS, ST, M.HP (kanan) bersama para pejabat institusi yang lain usai penandatanganan MoU dengan dunia industri di PT INKA Madiun, Kamis (17/5/2018).